101. Peraturan

1665 Kata

"Argh..." rintih Rama sambil memegangi d-a-d-a bagian kirinya. Lelaki itu berguling ke kanan dan ke kiri beberapa kali untuk menghilangkan rasa yang dia alami. Rama juga tidak mengerti kenapa dirinya berulang kali mengalami hal serupa setiap di jam yang sama. "Kenapa, Tuhan?" tanya Rama sambil memandang ke arah salib yang ada di atas pintu kamarnya. Kepala lelaki itu melihat ke arah jam beker di atas nakas, masih sama seperti hari-hari kemarin. Tubuhnya dia ajak bangun dari ranjang dan berjalan menuju jendela. Tangan kekar lelaki berkulit putih nan bermata sedikit sipit itu menyibak salah satu gorden di kamarnya yang mengarah ke sebuah bangunan berwarna hijau. Dada Rama yang tadi terasa sakit kini makin lama makin mereda seiring dia melihat banyak warga berdatangan silih berganti. Ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN