Sebatas Mimpi Setiba di rumah sakit Dinni langsung mengempaskan tubuhnya pada meja bagian informasi. Dia segera menanyakan keberadaan ibunya dengan suara tersenga-sengal. Di belakangnya ada Reyhan yang kini memegangi kedua lututnya sambil menghela napas setelah tadi ikut berlari menyamai langkah Dinni. “Ibuk saya di mana? Bagaimana keadaan Ibuk saya?” Dinni menatap liar pada perawat itu. “Dinni...!” Sebuah suara membuat Dinni berhenti meracau pada perawat itu. Tatapannya beralih pada Juan yang berdiri di ujung koridor. Dinni pun langsung berlari menghampirinya, sedangkan Reyhan menelan ludah dan berjalan mendekat dengan langkah ragu-ragu. “Ibuk aku mana?” tanya Dinni. “Ibuk di mana...!?” Dinni mengguncang-guncang lengan Juan dengan wajah panik. Juan memegangi kedua pundak Dinni, la