Reyhan dan Dinni menikmati makan malam pertama mereka sebagai suami istri dalam suasana yang romantis. Mereka berdua tidak banyak bersuara. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar pelan diantara suara musik yang masih mengalun merdu. Deretan menu di meja makan itu memang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh mbak Rieta. Dinni dan Reyhan tidak perlu memikirkan apapun dan hanya tinggal bersenang-senang saja di tempat itu. “Ayam balado ini benar-benar enak,” ucap Reyhan kemudian. Dinni mengangguk setuju. “Benar sekali. Semua makanan yang ada di sini benar-benar lezat. Aku bahkan kesulitan untuk berhenti walaupun perut ini sudah sangat kekenyangan.” Reyhan tertawa pelan. “Aku juga begitu.” Dinni tersenyum senang. Dia kembali menyuap makanannya. Tapi kemudian Dinni tiba-tiba terdiam deng