“Boleh saya tahu? Apa yang membawa langkah Nona sampai tiba di sini?” Tanya pria itu seraya mengukir senyum pada bibirnya. Sandira tetap berdiri diam menatap ekspresi wajah pria di hadapannya tersebut. Dia mencari celah yang pria itu sembunyikan darinya. “Nona?” Panggil pria itu padanya lantaran melihat Sandira tidak ada niatan untuk meninggalkan depan pintu ruangan kerjanya itu. “Sepertinya aku melihat kucingku menerobos masuk ke dalam.” Sahut Sandira dengan nada dingin seraya melewati pria itu tanpa rasa ragu sedikitpun. Sandira berdiri di tengah ruangan, ditatapnya sekelilingnya. Ruangan kerja itu terlihat normal tanpa cela sama sekali. Pria itu menyipitkan matanya, dia merasa tingkah Sandira sudah sangat keterlaluan. Pria itu segera berjalan mendekatinya. Niatnya adalah agar Sand

