Part 80

1430 Kata

“Kamu pasti sudah berlatih keras hingga bisa mendapatkan pencapaian seperti sekarang!” Seru Sandira dengan tatapan penuh keberanian. Cambuk sudah berada di dalam genggaman sang lawan, tak ada rasa gentar sama sekali yang tersirat pada wajah Sandira saat ini. “Masih berani bicara! Classshhh!” Satu cambukan dipukulkan pada tubuh Sandira. Rantai luruh jatuh ke lantai, berikutnya kedua bola mata Sandira berubah merah menyala. Gadis tersebut melangkah mendekat ke arah sosok pria yang masih memegang cambuk di hadapannya. Satu cambukan kembali melayang ke arah Sandira. Kali ini tidak berhasil menyentuh tubuh gadis tersebut, dengan cepat Sandira berhasil menangkap lalu menggenggam erat ujung cambuk yang dipukulkan ke arahnya. “Sraaak! Braak!” Sandira menyentakkan tali cambuk tersebut hingga t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN