Sampai di dalam Frederik duduk di kursi, Sandira meletakkan botol tersebut di atas meja lalu mengambil gelas untuk mereka. “Dasar! Keras kepala! Astaga lihat lukamu!” Kristian mengomeli Sein lantaran pria itu tidak bersedia beristirahat dan malah ikut duduk menatap Sandira dan Frederik dengan sorot mata tajam. Sandira mengambil botol tersebut lalu menuang isinya ke dalam gelas. Sein menyodorkan gelasnya ke arah Sandira. Sandira menatap kedua mata Sein, wanita itu masih berdiri di depan Sein dan Frederik sambil memegangi botol anggurnya. “Kamu tidak ingin menuang minuman itu untukku? Aku yang membawa pria anggur ini ke sini, jangan terlalu pelit dan perhitungan.” Protes Sein pada Sandira. Sein masih menyodorkan gelas kosong dalam genggaman, mengangkatnya dengan tangan kanannya. Padah

