Sayup-sayup terdengar suara pintu terbuka di lantai bawah. Derios tahu kalau yang datang itu adalah kedua orangtuanya Sandira. Derios segera menghentikan aksinya lalu menarik diri dari atas tubuh Sandira. “Aku akan pergi.” Ucap pria itu padanya, hanya dalam hitungan detik Derios sudah tidak terlihat lagi di dalam kamar itu. Sandira menghela nafas lega, gadis itu segera memunguti pakaiannya untuk dikenakan kembali lalu turun ke lantai bawah untuk menyapa kedatangan kedua orangtuanya. “Pa, Ma.” “Mana Derios?” Tanya ayahnya pada gadis tersebut, karena biasanya Derios ada di sana setiap mereka kembali dari toko bunga. Tapi kali ini mobil pria itu tidak ada di sana. Sandira tersenyum lalu menghampiri mereka. “Lesnya libur.” Ucap gadis itu pada mereka, lalu melangkah menuju ke ruang belak

