“Berdirilah di depan! Aku akan berada di belakang punggungmu.” Ujar Sandira sambil tersenyum menatap wajah Derios mendadak berubah pucat. “Kamu kenapa? Tidak berani maju?” Sandira menertawakannya, pria itu juga melepaskan pinggang Sandira dari pelukan. “Kamu mau aku memimpin perang?” “Ya tentu saja, kamu kan suamiku!” Sahut Sandira dengan entengnya, lalu melangkah masuk ke dalam istana. Kini Derios dan Peter tinggal berdua, mereka tetap berdiri di sana. “Dia ingin menggunakan kita sebagai umpan?” Derios tidak bisa menahan pertanyaan tersebut lebih lama lagi. Peter tersenyum lalu melangkah mendekat hingga mereka berdua berdiri bersebelahan. “Sandira hanya bercanda denganmu Bos. Dia tidak mungkin menggunakan kita sebagai umpan, bukannya dia tahu kalau kita adalah vegetarian?” Ucapnya

