Sandira belum memutuskan akan mengambil tindakan. Wanita itu duduk termenung menatap minuman di atas meja. Sein tidak memperbolehkan dia mengorbankan dirinya. Akan tetapi dalam hati Sandira sudah memutuskan akan tetap melakukan apa yang sudah dia rencanakan sejak awal. Sandira sengaja tidak membahasnya sekarang. Sein menghela napas berat melihat ekspresi tidak setuju dari wajah Sandira. Sandira memang tidak mengatakan apa-apa, wanita itu hanya diam dan terus menatap gelasnya. “Pada akhirnya kamu tidak akan pernah menerima saran dariku dan tetap memutuskan untuk melakukan rencana awal. Aku tidak akan menahanmu, lakukan saja sesuka hatimu!” Sein segera berdiri dari kursinya dan keluar dari dalam bar tersebut. Charles Zeyland muncul dari dalam, pria itu membawa sebotol anggur untuk Sandir

