Vina menjauhkan diri dari Rajata. Ia kini berjalan ke arah meja rias. Berpura-pura menyisir rambutnya. Ia berusaha mencari kesibukan untuk menghindari keintiman dengan Rajata. Sementara Rajata tidak berkata apa-apa. Ia hanya duduk menatap Vina yang terus menyisiri rambutnya. "Mau sampai kapan kamu menyisir rambut? Kamu tidak takut kalau rambutmu akan rontok semua karena keseringan disisir?" sindir Rajata sarkas. Vina terdiam. Ia meletakan sisir di meja rias. Selanjutnya ia duduk diam dengan tangan saling terjalin di pangkuan. Vina sama sekali tidak menjawab sindiran Rajata. Toh pertanyaannya itu memang tidak memerlukan jawaban bukan? Rajata hanya bermaksud mengolok-oloknya. Ketika Vina menatap cermin, tatapannya bertabrakan dengan mata hitam Rajata yang menatapnya tajam. Mereka saling be