Gavin menggandeng tangan Naily menuju kamar hotel yang sudah didekorasi sedemikian rupa untuk pengantin baru. Tentu saja Gavin sangat bersemangat. Andai Naily mengizinkan, Gavin pasti sudah menggendong wanita itu ala bridal sejak dari tempat acara hingga ke kamar pengantin. Sayangnya Naily memilih jalan kaki sendiri alih-alih digendong sehingga mereka hanya berjalan beriringan. Begitu tiba di depan pintu kamar pengantin, Gavin langsung menempelkan kartu di tangannya sehingga pintu bisa dibuka. “Inilah kamar pengantin kita, Sayang,” kata Gavin seraya mempersilakan istrinya masuk. Naily tersenyum sambil terus berjalan semakin masuk. Ia tentu mengagumi keindahan dan suasana romantis di kamar mewah dan sangat besar. Kamar pengantin yang pastinya menjadi dambaan pasangan yang baru menikah. T

