"Saya Yunda. Istrinya Mas Dana." Dana? Naily merasa seperti pernah mendengarnya. Tapi di mana dan kapan? Naily berusaha berpikir untuk mengingat-ingat. "Yang anterin kamu pulang pas malam Minggu hujan lebat. Saat aku ngidam dibelikan martabak olehnya." Naily ingat sekarang! "Udah ingat?" Naily berusaha tetap tenang, mencari kalimat apa yang tepat untuk menjelaskan. Ia pikir Yunda tidak mungkin mendatanginya sampai seperti ini kalau tak ada tujuan tertentu. Apa wanita di hadapannya ini salah paham mengira dirinya ada main dengan Dana? “Bolehkah aku tahu tujuan Mbak Yunda menemuiku? Karena jujur aja, aku dan Mas Dana sebetulnya tidak saling mengenal.” “Aku tahu,” balas Yunda. “Kamu adalah perempuan yang sedang Bagus dekati, kan?” Sungguh, otak Naily berpikir keras, “Sebenarnya apa ma