Bab 82 - Dendam dan Firasat

1837 Kata

Gavin sudah membukakan pintu mobil untuk Naily, tapi wanita itu tidak langsung keluar dan malah asyik dengan ponselnya. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena Naily langsung menyadari Gavin sedang menunggunya. “Maaf, Sayang,” kata Naily setelah benar-benar keluar dari mobil. Menutup pintu mobilnya, Gavin berkata, “Kamu sedang berbalas pesan dengan siapa? Serius banget.” “Sama mama.” “Mama? Maksud kamu mamaku?” Naily mengangguk. “Iya, Mama Nindia. Memangnya mama siapa lagi?” Wanita itu kemudian memasukkan ponselnya ke dalam handbag-nya. “Aku tidak menyangka kalian tadi sempat bertukar nomor ponsel, tapi aku senang kalau kalian menjadi dekat begini.” “Aku juga senang,” balas Naily. “Setidaknya ada satu orang keluargamu yang bersedia menerima kehadiranku. Sehingga aku tidak terla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN