Naily yang baru selesai mandi menuju ruang makan dan melihat ada makanan di meja makan tampak siap untuk disantap. Hanya saja, ke mana Gavin yang sudah menyiapkan semua ini? Bersamaan dengan itu, Gavin muncul. Pria itu terlihat baru saja menerima telepon. “Rupanya kamu sudah selesai mandi.” Gavin mendekat dan tidak lupa menarik kursi, mempersilakan Naily duduk. “Siapa yang barusan telepon?” tanya Naily sembari duduk. “Orang yang aku perintahkan memperhatikan gerak-gerik papa.” Naily mengernyit. “Apa? Kamu memata-matai Pak Ruben?” Gavin mengangguk. Kini ia sudah mengambil posisi duduk. “Aku hanya melakukan yang papa lakukan padaku. Kalau papa saja bisa menyuruh mata-mata untuk memperhatikan gerak-gerikku … aku juga mampu balas melakukan hal yang sama.” “Bagaimana kalau Pak Ruben tahu

