Part 27

1645 Kata

Julian menatap langit-langit ruangan dengan mata yang berat. Saat ini ia tidak berada di rumahnya, dan ia sangat bersyukur. Julian tidak bisa memikirkan tempat singgah lain sampai Adam menolongnya siang tadi dari amukan Hazel. Ya—amukan Hazel. Gila, ya. Kakak kelas yang disukainya itu benar-benar membuat Julian lumpuh bicara. Kemarahan yang dilontarkan bertubi-tubi dengan sangat tidak santainya membuatnya takut. Dengan sangat pasrah, ia menelan semua itu bulat-bulat hingga dadanya sakit. Ini pertama kalinya bagi Julian melihat Hazel murka, dan itu karena dirinya. Karena kecerobohannya. Suara pintu yang terbuka membuat Julian menoleh, ia berjengit dan mengusir air mata yang tanpa sadar menggenang di pelupuknya. Ia bingung harus berekspresi seperti apa ketika ranjang yang ditidurinya berd

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN