Setelah saling mencumbu mesra, Ana dan Hans pun duduk bersandingan dengan saling menumpahkan segala keresahan. Hans dan Ana pun saling menjelaskan tentang kesalahpahaman yang ada di antara mereka. Hans mengambil kedua tangan Ana dan menggenggamnya dengan erat. Sudah saatnya ia menurunkan ego dan bersikap layaknya laki-laki yang dewasa. “Aku masih belum mendengar penjelasan dari kamu, sayang.” Ucap Hans bertanya. Sudut bibir Ana tertarik membentuk senyuman tipis. Ia pun membalas genggaman tangan Hans dengan sama eratnya. Ingatanya kembali pada saat hans memberikan sebuah flashdisk lalu memasangkannya di laptop milik Hans, lalu memberikannya pada dirinya untuk dia lihat. Ana menjelaskan semuanya mengenai janji-janji yang ia ucapkan pada dua pria di dalam hidupnya. Yang satu adalah sosok pri