Ares bangun cukup siang keesokan harinya hanya untuk mendapati kekosongan di sebelahnya. Ares mengernyit, menyadari jika Jani sudah tidak ada lagi di sebelahnya. “Jani?” Suara Ares terdengar masih serak ketika memanggil Jani. Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Ares pun mau tidak mau bangun dari tidurnya. Hening. Tidak ada tanda-tanda kehidupan lain selain Ares di cottage mereka. “Ke mana dia?” Ares menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil bangkit dari tempat tidur untuk mencari keberadaan Jani tetapi nihil. Di meja makan, tersedia sarapan yang sudah tertata rapi. Sepertinya Jani sudah memesankan sarapan untuk Ares sebelum pergi. Hanya ada notes yang mengingatkan Ares untuk menghangatkan sarapannya lebih dulu jika sudah dingin. Ares memutuskan ke kamar mandi u