64. The Last Scene [END]

1287 Kata

“Nanti pokoknya aku mau dia sekolah di sekolah yang terbaik, terus aku nggak akan maksain dia buat pelajarin sesuatu yang bukan minat dan bakatnya. Aku—”   Jani tertawa sambil menepuk lembut tangan Ares yang mendekap perutnya dengan posesif dari belakang. Saat ini mereka tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan posisi menyamping dan saling berpelukan. Oh, lebih tepatnya Ares yang memeluknya erat dari belakang. “Mas, usia kandungannya baru beberapa minggu. Kamu mikirnya sudah jauh sekali. Yang terpenting kondisi anak kita sehat sampai lahir nanti.”   Ares berdecak protes. Ia lalu memajukan tubuhnya untuk memberikan ciuman di leher Jani. Spot favorite Ares di mana ia bisa mencium aroma perempuan itu banyak-banyak dari sana. “Sayang, masa depan itu harus dipikirkan dari sekaran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN