“Ayolah Nak, kan Jani sendiri tahu kalau Mbak Asmarini itu teman dekat Ibu. Ndak enak kalau kita tidak datang.” “Bukan begitu, Bu, tapi Jani belum bisa janji. Jani ndak tahu apa Mas Ares bisa pergi di tanggal segitu atau tidak, masalahnya kan shooting itu beda dengan kerja kantoran. Tidak bisa sembarangan izin.” “Ya sudah makanya kamu coba bicaranya dari sekarang, kan acaranya masih dua minggu lagi. Lagipula kalian belum pernah liburan di Solo, kan? Sejak menikah kamu langsung ikut dia ke Jakarta, sekarang gantian dong. Hanya beberapa hari saja kok.” “Iya, Bu, nanti Jani kabari lagi.” “Yowes, salam untuk Eyang Widya dan Masmu. Pokoknya kabari Ibu dengan kabar baik!” Pangilan pun diputus. Jani meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas, bersamaan dengan Ares yang muncul