Masa-masa kehamilan Jani. “Mas.” Ares merasakan guncangan di bahunya yang memaksa lelaki itu untuk kembali dari dunia mimpi. “Mmmh?” Ares beberapa kali berusaha mengerjapkan mata sebelum mendapatkan kembali seluruh kesadarannya. “Kenapa?” tanyanya dengan mata setengah terpejam. “Mau mcdonald...” Ares mengucek mata. Sedikit demi sedikit mendapatkan kembali nyawanya. “Mcdonald?” Ares lalu melirik jam digital yang terpasang di dinding kamar mereka. Menunjukkan pukul satu dini hari. “Yaudah aku pesenin—” “Nggak mau. Maunya dine in.” “Sayang...it’s 1 am...” Ares sepenuhnya membuka mata dan sadar saat ini. Bukan tidak mungkin sebenarnya untuk mereka dine in karena beberapa gerai restoran cepat saji tersebut memang buka untuk dua puluh empat jam. “Delivery aja, ya?” J

