53. Panas Terik Yang Membakar

1359 Kata

Jani merasakan pelukan Ares pada perut telanjangnya mengerat. Lelaki itu tidak lupa menghujani kecupan lembut di seluruh punggungnya yang tidak terbalut sehelai benangpun. “Morning,” sapa Ares ketika menyadari bahwa Jani sudah bangun dari tidur panjangnya.   Jani sedikit meminta celah agar Ares mau mengendurkan pelukannya sebelum memutar tubuh untuk menghadap ke arah suaminya. “Pagi,” balas Jani disertai senyum manis.   Ares memajukan bibirnya seperti paruh bebek. “Morning kiss?” tanyanya dengan nada manja yang dibuat-buat.   Jani tertawa. “Ndak mau, sikat gigi dulu. Bau.”   Ares mendengus. Tetapi bukannya pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi, Ares malah kembali merentangkan tangan untuk memeluk istrinya. “Aku udah pernah bilang belum, kamu makin seksi kalau ngomong pakai loga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN