Bab 54. Gelisah Idris

1008 Kata

"Daddy kamulah. Lebih jago. Biker sejati," jawab Hera lugas. Idris tersenyum lebar. Wajar daddynya biker sejati, dia sudah mengenal dunia motor sedari SMP, sementara Idris baru-baru ini saja gemar bermotor. Idris kemudian melirik jam tangannya. "Okay, Hera. Makasih banget kamu mau meluangkan waktu. Lega bisa ngobrol sama kamu lagi," ucap Idris seraya bangkit dari duduknya. Hera ikut bangkit. Idris tersenyum mengamati tubuh tinggi Hera. "Kamu tinggi sekali, Hera." "Still shorter than you." Idris tergelak. Tubuhnya memang sedikit lebih tinggi dari Hera. "Padahal dulu nggak setinggi ini," decak Idris kagum. Hera mencebikkan bibirnya. Sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan orang yang membahas tubuhnya yang tinggi. Dia merasa kurang nyaman, meskipun berupa pujian. Dulu Theo pernah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN