Bab 78. Bersama Jiddah

1011 Kata

Tata tentu tertawa terpingkal-pingkal mendengar celoteh Gema yang iri dengan nasib Hera yang dimanjakan Nayura sekarang. Farid yang mendengar Tata ngobrol dengan Gema tertawa renyah. Namun dia berbeda sikap, bukannya iri atau merasa tersisih seperti Gema atau Tata, dia malah senang karena banyak yang menyayangi putri sulungnya. Belum lagi Eyang Hanin yang juga meminta Hera dan Idris mengunjunginya minggu depan. Kakaknya Nayra juga sudah sangat merindukan Hera. "Iya, Bu. Nanti aku suruh Hera main ke apartemen Ibu. Ini lagi nginap di rumah Jiddahnya Idris," Farid berucap kepada ibunya lewat telepon. Bu Ola juga ingin Hera mengunjungi apartemennya. "Oh ya? Nginep di sana lagi? Hera aja nggak pernah menginap di ibu." Farid pun mulai mencium aroma kedengkian dari nada suara ibunya. "Iy

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN