Idris tidak segera menjawab pertanyaan Hera, dan dia diam sejenak, memikirkan jawaban yang terbaik. "Pernah sih. Beberapa kali." "Kapan?" "Waktu kuliah dulu. Kadang sendirian, kadang sama William." "Hahaha. Habis tuh ona*i dong?" Idris remas rambut Hera geram. "Ya. Kasihan kan aku dulu? Mikirin kamu yang nggak mau lagi sama aku." Hera menggelengkan kepalanya. "Kamu sendiri?" Idris balik bertanya. "Tau aja sih. Tapi nggak pernah liat serius. Dulu waktu mergokin anak-anak binaanku. Banyak video gituan di hape-hape mereka. Kita liat sekilas-sekilas. Trus kita hapus." Idris kembali membaca penjelasan tips berhubungan badan. "Hm ... jadi mau posisi mana nih?" "Menurut kamu?" "Aku sih suka yang akunya di atas. Aku yang memimpin permainan." Bibir Hera mencebik melihat keseriusan di