Bab 32. Tingkah Absurd

1363 Kata

Bak disambar petir di siang bolong bagi Zara melihat kehadiran Davendra di depan matanya. Baru saja kemarin ia menegaskan jika kemarin adalah pertemuan mereka berdua, dan ia sendiri bersumpah tidak ingin bertemu dengan pria tersebut. Namun, rencana Allah sepertinya berbeda. Kini, ia berhadapan lagi dengan Davendra yang saat ini sedang melihat perban kecil di kepala Zara. “Buat apa pak Dave ke sini? Untung saja tadi bik Nia menjemput anak-anakku. Kalau tidak, aku pasti membawa mereka ke sini,” batin Zara bersyukur. “Kamu tidak mau menanyakan mengapa saya ada di sini ... hem?” tanya Davendra yang sejak tadi menunggu wanita itu menyapanya. Bibir Zara terkatup, sorot matanya agak memicing, lantas ia menatap ke arah tokonya, kemudian bergegas melangkah menuju pintu toko tanpa membalas sapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN