“Siapa yang mengetuk? Perasaan perawat udah datang dari tadi?” tanya Camilia saat pandangannya masih ke arah pintu. “Udah jangan banyak tanya, sekarang mendingan naik ke atas ranjang. Cepat buruan,” pinta Sanni tampak tenang, padahal hatinya ketar ketir. Suara pintu terketuk terdengar kembali, lalu tak lama suara derit pintu terbuka terdengar. Tampaklah sosok perawat masuk. Sanni bernapas lega melihat wanita berseragam putih. “Permisi Mbak, maaf mengganggu,” ujar perawat tersenyum ramah, kemudian ia menolehkan wajahnya ke belakang bahu. “Iya Sus, masuk saja,” balas Sanni ramah saking tegangnya. Tapi senyum ramahnya mendadak surut ketika ada wanita berjaket hitam masuk ke dalam didampingi oleh polisi. “A-Ada apa ini?” tanya Sanni gelagapan, sementara Camilia yang sudah rebahan di atas