“Kau memutuskan Lady Roksana?” Pertanyaan itu langsung menyambut Vlad begitu ia membuka pintu kastil. Katarina duduk di salah satu sofa ruang utama, menyilangkan tangan di d**a dengan ekspresi dingin, meskipun ada sedikit kehangatan dalam matanya. Meja di depannya penuh dengan sisa camilan—petunjuk jelas bahwa ia sengaja bergadang untuk menunggu putranya pulang. “Mommy belum tidur? Ini sudah dini hari,” ucap Vlad sambil melepas mantel tebalnya dan menggantungnya di gantungan. “Di mana Daddy? Kenapa membiarkan Mommy bergadang?” “Daddy-mu sedang membereskan kekacauan yang kau buat,” jawab Katarina dengan nada tenang namun tajam. “Lady Roksana mengamuk, mengatakan kau jahat dan menyebabkan rumor tidak berdasar tentang dirinya.” Vlad mendekat, duduk di sebelah Katarina, lalu dengan lembut