33: Aku, Aku, dan Diriku [B]

1444 Kata

* Sorenya usai kegiatan belajar mengajar beserta bleketek-nya di kampus hari itu. Ardan seperti kembali berusaha memisahkan diri dari anak-anak lain. Mereka tidak ambil pusing. Habis baik dia dan sahabatnya (Susi) cukup bertolak belakang dengan Gio yang nyaris selalu diharapkan dan bisa diandalkan. Masalah kehidupan sosial boleh saja mereka selalu membaur dengan anak lain. Namun, kalau menyangkut masalah akademisi akan langsung berlagak bodoh dan tuna rungu. Yah, bisa jadi kemampuan otak mereka juga sama saja seperti para pelajar rata-rata air di sana. Jadi, biarkan saja. Bukan hanya Ardan yang buru-buru memisahkan diri. Namun, Susi juga. Memutuskan membuntuti langkah si pemuda. Ada beberapa hal ”menarik” dari beberapa frasa terakhir yang Ardan ucapkan. Membuat ia yang awalnya sepakat i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN