* ”Kenapa tidak diangkat cepat, sih?!” tatap pemuda itu penuh amarah ke layar ponsel cerdas mahal di salah satu telapak tangan. Ardan hanya bisa mengomel dalam suara pelan karena tidak peduli berapa kali maupun berapa lama ia menanti. Sambungannya tidak juga kunjung dijawab oleh Susi. Tapi, mari kita coba berpikir sedikit lebih positif. Bagaimana jika dia juga sedang ada dalam kondisi kurang menguntungkan? Ayolah! Jika dia saja seperti ini. Susi mau seperti apa lagi? Bisa jadi lebih tidak bisa dibayangkan. Walau ada di luar kampung ini sekalipun. Setelah menginjakkan kaki di kampung Tangga Teparo dan mengalami semua. Rasanya beragam hal aneh jadi ”normal” saja untuk mereka alami. Tetap berpikir positif, Ardan. Apa yang saat ini kamu alami sama sekali belum lebih buruk timbang yang ”bi