Usai memastikan keadaan Susi dan Ardan (yang sebenarnya tidak pasti). Gio mulai kembali memikirkan diri sendiri. Ia pergi mandi dan mengenakan salah satu pakaian yang sengaja ia tinggal saat ingin pergi indekos dulu. Melangkah keluar kamar dengan pikiran baru soal… ”Apa masalahnya benar-benar sudah selesai?” tanya pemuda itu seraya mencengkram satu sisi dahi. Melangkah melewati lorong kediaman itu yang sepi. Menuju ruang makan di mana hari akan dibuka dengan makan pagi. * ”ADISTI!” panggil Gio bersuara tinggi. Pada wanita yang tampak tengah menyiapkan sarapan di atas meja dibantu oleh seorang pelayan perempuan yang tidak ia ketahui namanya. Adisti yang memunggungi Gio tak merespon kedatangan maupun panggilan pemuda itu. Gio melihat ke arah si pelayan. Berkata, “Tolong tinggalkan kami

