42: Wajah Merana Tiga Pemuda [B]

1617 Kata

*  ”HAKH??!” Gio terperanjat saat terbangun dari aktifitas yang ia pikir istirahat. Tidurnya masih terasa ”nyenyak” hingga menyingkirkan segala prasangka bahwa semua hanya metafora. Tidak nyata. Ini bukan sekadar sensasi belaka. Beberapa bagian tubuhnya terasa sakit karena habis berbaring lama di atas lantai. Ia pun beranjak duduk. Melihat langit di luar jendela yang sudah gelap. Gio penasaran sudah berapa lama dia terlelap. Plok plok plok. Ia nyalakan penerangan ruangan dengan tepukan yang sama dengan saat mematikan. ”Ah, lupa pakai jam tangan. Gawaiku di mana, sih?” ia bertanya sembari merogoh-rogoh isi tas. Klik. Saat ia tekan tombol power rupanya daya benda itu telah habis total. Huhh. Ia hembuskan nafas malas. Mengeluarkan pengisi daya dan men-charge-nya agar bisa kembali diguna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN