55. Kabar Baik

1912 Kata

Stela merenung menatap suaminya yang jam delapan pagi belum bangun. Semalam sejak Vicky mengatakan kalau pria itu hamil, Vicky tidak henti-hentinya bolak-balik dari kamar mandi karena mual hebat. Saat ini pun Vicky juga belum bangun, Stela sudah menelpon Ricko untuk memundurkan semua jadwal Vicky dan menggantinya di keesokan harinya. Vicky tidak bisa dibangunkan, pria itu malah semakin mengencangkan dengkurannya. Ini seperti bukan Vicky. Biasanya Vicky sangat anti bangun kesiangan, pria itu lebih suka bangun pagi dan datang ke kantor tepat waktu. Namun matahari sudah muncul pun Vicky belum ada tanda-tanda bangun. Stela sudah selesai beres-beres rumah dan masak, tapi suaminya masih molor. “Vicky, bangun!” Stela kembali menggoyangkan lengan suaminya.  “Gak ngenakin suami tidur, aku masih n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN