Jujur dari Hati

1689 Kata

Bening duduk diruang tunggu sambil memainkan handphonenya. Waktu masih menunjukan pukul 8 pagi tetapi dirinya sudah berada di Bandara untuk kembali pulang ke Jakarta. Sedari tadi ia mengirimkan pesan dan mencoba menghubungi Diraga. Tapi suaminya belum menjawab sampai handphone berdering dan Bening mengangkatnya tanpa melihatnya kembali. “Kamu dimana? Ayo kita sarapan bersama,” suara Bram yang khas terdengar begitu lembut di telinga Bening. “Maafkan saya pak, Saya harus kembali ke Jakarta. Saya berangkat lebih dulu,” jawab Bening sedikit gugup. “Loh kenapa? Kamu dimana sekarang?” “Saya sudah di bandara.” “Tunggu sebentar disana Ning, biar aku menyusulmu agar kita bisa pulang bersama.” “Jangan pak, kumohon … sebentar lagi saya naik pesawat … maaf, saya harus mematikan handphone,” ucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN