“Saatnya kamu memikirkan dirimu sendiri sekarang, carilah seorang kekasih,” ucap Bening sambil membuka kemejanya untuk menyusui Abby. Malam itu hanya tinggal ia dan Susan yang masih duduk diruang tengah untuk berbincang, sedangkan Diraga telah masuk kamar dan terlelap lama. Kedua sahabat yang kini telah menjadi saudara tiri itu seolah tak ingin melewatkan waktu untuk berbincang sebelum hari berubah pagi. “Kata siapa aku tak punya kekasih?” sungut Susan sambil menghempaskan kepalanya kesandaran sofa sambil mengusap pipi Abby yang lembut. “Ohya?!Kamu punya?! Aku pikir kamu akan membenci pria untuk sementara karena trauma akan sikap Om Wira … siapa dia? Usia berapa? Kerja apa? Mana fotonya?” tanya Bening bertubi-tubi. “Ih, pertanyaan kamu kaya pertanyaan ibu-ibu mau ngecek calon mantu, ny
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


