"Aku ingin bersenang-senang sama Paman. Lumayan kan seharian." Jawab Naya sambil menaik turunkan alisnya membuat Al tidak percaya. "Yakin? Entar kalau seharian di ranjang, nangis karena gak bisa jalan." Kata Al yang langsung menggendong Naya menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya. "Yakinlah. Sampai punya Paman tidak bisa berdiri lagi." Ujar Naya yang membuat Al bergidik ngeri. "Jangan nakut-nakutin Sayang." Kata Al sambil membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan cara menendangnya. Al merebahkan Naya di ranjang, lalu menindihnya dan memainkan hidungnya pada wajah Naya membuat Naya tertawa karena geli. Naya mengalungkan kedua tangannya di leher Al, lalu mengecup singkat bibir Al, namun disambut dengan lumayan lembut oleh Al. "Kamu tidak keberatan kan kalau aku ingin cepat pun