"Olahraga pagi Paman. Aku udah siap." Jawab Naya "Ayo. Jangan nangis karena kesakitan. Aku tidak bisa bermain pelan." Ujar Al menyetujui ajakan Naya. Naya langsung mengecup dan bahkan menyesap leher Al, membuat Al memejamkan matanya merasakan nikmatnya bibir Naya bermain di lehernya. Al membenarkan tubuh Naya melumat bibir Naya yang ternyata rasanya sangat manis. Padahal Naya belum makan apa-apa setelah bangun tidur, tapi rasanya di mulut Al terasa sangat manis. Al menarik pakaian Naya hingga memperlihatkan bahu mulus Naya. Al mengecup dan menghisap pundak Naya sampai pada d**a Naya. Al membuka kancing kemejanya dengan cepat, belum selesai membuka kancing kemejanya, ponsel Al berdering. Al menatap Naya terlebih dahulu sebelum menerima panggilan masuk tersebut. "Yah, gagal lagi. " K