Iyan memasuki toko dengan mata yang tajam mencari keberadaan Sakya, demi apapun ia tidak bisa lagi menahan rasa kesal sekaligus penasaran akan alasan Sakya meninggalkan kakaknya, awalnya Iyan merasa ia tak perlu ikut campur dan merasa baik-baik saja dengan itu semua, lagi pula mereka terlalu banyak didera masalah jika bersama, namun melihat Alina yang tak kunjung selesai dengan kesedihannya membuat Iyan tak sanggup lagi berusaha tampak tak peduli. "Bang Iyan?" Andari adalah orang pertama yang menyadari kedatangan Iyan sore ini. "Ada Bang Sakya? Aku perlu bertemu dengannya." ujar Iyan serius sekali. Andari yang menyadari kalau aura kedatangan Iyan sudah tak bagus langsung berdiri, "lebih baik kita keluar dulu bang." "Tidak, aku kesini mencari Bang Sakya. Dimana dia? Aku harus bertemu