Ben menenteng tas lucu milik Angelica di tangan kirinya lalu tangan kanannya dia gunakan untuk menggenggam tangan gadisnya posesif. Keduanya memasuki area perkantoran yang Ben pimpin. Beberapa karyawan yang berpapasan dengan mereka menunduk hormat lalu berbisik di belakang mereka. Ben tidak peduli apa yang mereka katakan yang penting Angelica berada di dalam genggamannya. Satunya-satunya karyawan Ben yang terang-terangan menatap Angelica sinis adalah Cintya. Wanita itu sempat berpikir kalau hubungan Angelica dan Ben berakhir karena Ben yang jarang keluar dari kantor. Namun siang ini dia mendapat kejutan yang cukup membuat hatinya berdarah-darah.
"Cintya tolong buatkan Angel minum," perintah Ben pada sekretarisnya itu.
"Minum apa, Pak?" Cintya berusaha terlihat profesional di hadapan B
