Beberapa bulan kemudian... Ayyara merasa Fandy agak berbeda belakangan ini. Mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Ayyara yang sudah mulai kampanye ke sana-sini dan Fandy yang sudah memulai usahanya juga. Ayyara selalu menyempatkan diri untuk menghubungi sang kekasih, mau sesibuk apa pun dirinya. Beda halnya dengan Fandy yang Ayyara sadari tak pernah lagi menghubunginya lebih dulu. "Aku lagi sibuk sama usaha selain kerja kantoran, Ay. Kan demi masa depan kita juga," ujar Fandy suatu saat ketika Ayyara menyinggung perihal lelaki itu yang jarang memberinya kabar. "Aku kan pengen menjadi pasangan yang benar-benar pantas untuk kamu. Sebesar apa pun pendapatan kamu, tetap aku yang nantinya wajib nafkahin kamu." Ayyara menggelengkan kepala, kenapa dia jadi berpikiran negatif ke