Sepanjang perjalanan pulang, tiada hentinya Bella menoleh ke belakang taxi dengan raut wajah khawatirnya, takut-takut Dave masih mengejarnya dan memaksakan kehendaknya tadi mengingat pria itu keras kepala dan semaunya sendiri. Tangan Bella yang bertautan saling meremas kuat. Apa yang terjadi di sana, benar-benar tak dia pikirkan sebelumnya. Bisa-bisanya Dave mengungkapkan perasaannya di depan banyak orang seperti tadi? Tanpa memikirkan bagaimana perasaannya dan akibat yang akan Dave dapatkan untuk keberaniannya yang tak mendasar? Demi apapun, Dave tau sendiri jika semua ini masih terasa asing untuknya. Seolah dia dipermainkan oleh dirinya sendiri karena sampai detik ini dia belum mengingat apapun yang bisa dia jadikan sebagai jejak kehidupannya dulu pun sebuah petunjuk untuk menjalani

