8.5

1006 Kata

SW menyadari bahwa kedatangan mereka tidak tepat saat melihat wajah Icin dan papanya ketika keduanya melerai pelukan. Tapi beruntung, papanya Icin menghampiri mereka, mengatakan bahwa ia senang sekali melihat teman Icin main ke rumah. Ternyata Icin tidak pernah membawa temannya ke rumah. Tentu saja Dimas tidak akan pernah di hitung sebagai teman putrinya oleh Said. Satu-persatu SW menyalami Said dan memperkenalkan dirinya. “Mama mau ngapain?” tanya Icin setelah berhasil menyusul mama Maya. Padahal jelas sekali mama ingin membuatkan teman-temanya minum, tapi Icin butuh sedikit basa-basi karena selama ini ia cenderung mengabaikan istri papanya itu. “Mereka sukanya apa, ya, Cin? Sirop atau jus aja? Tapi kita cuma punya mangga sama naga,” ucap mama Maya pada Icin, perlakuannya masih sama sep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN