Pagi itu, cahaya matahari yang hangat mulai merayap masuk melalui tirai tipis kamar mereka. Eloise terbangun oleh rasa geli di lehernya, seperti sentuhan bulu halus yang menggelitik. Saat matanya terbuka perlahan, dia menemukan Niccolo sedang menciumi lehernya dengan lembut. Senyuman kecil tersungging di bibirnya, tetapi dia mencoba menghentikan aksi suaminya dengan sedikit mendorong dadanya. "Niccolo, ini pagi-pagi sekali," bisiknya dengan nada setengah mengeluh, namun kehangatan dalam suaranya tidak bisa disembunyikan. Niccolo, tanpa menghentikan ciumannya, hanya bergumam, "Aku rindu... dua minggu tanpa menyentuhmu, Eloise. Rasanya seperti seabad." Suaranya terdengar seperti rengekan seorang anak kecil yang tidak sabar untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Eloise tertawa kecil men