Niccolo terbangun di tengah malam, matanya yang terbiasa dengan gelap segera menyesuaikan diri dengan cahaya redup yang memancar dari lampu di sudut kamar. Suara detak jam terdengar lembut, seolah-olah menyatu dengan keheningan malam yang melingkupi mereka. Dia memang tidak biasa tidur terlalu lama, tubuhnya yang selalu siaga kini merasa segar kembali setelah terlelap lebih awal karena permintaan Eloise yang ingin ditemani hingga tidur.
Niccolo menoleh ke samping, melihat sosok Eloise yang terlelap di sampingnya. Rambutnya terurai di atas bantal, seperti helaian sutra yang membingkai wajahnya dengan sempurna. Cahaya lampu samar-samar menerpa wajahnya, menonjolkan kecantikan yang tidak pudar meski dalam tidur. Setiap tarikan napasnya tenang dan damai, bibirnya sedikit terbuka, memberikan k
