Pagi itu, sinar matahari lembut menyelinap melalui jendela besar kamar mereka, menyinari ranjang yang kini menjadi tempat perbincangan hangat antara Eloise dan Niccolo. Setelah mandi bersama, mereka kembali ke ranjang, masih dalam kehangatan satu sama lain. Eloise, dengan rambut basah yang masih beraroma sabun, duduk di dekat Niccolo yang sedang mengeringkan rambutnya degan handuk, menceritakan idenya tentang taman di kastil Roma. "Aku berpikir," ujar Eloise dengan suara lembut, "bagaimana jika kita menanam lebih banyak bunga mawar di sepanjang jalan menuju air mancur? Lalu, di sudut-sudut taman, kita bisa menambahkan bangku-bangku kecil yang dikelilingi oleh semak-semak lavender. Itu akan menjadi tempat yang indah untuk duduk dan menikmati sore hari." Niccolo mengangguk pelan, matanya p