Enrico terbangun oleh suara pintu yang dibuka dengan keras, membuat seluruh ruangan bergema. Dia memutar kepalanya dan melihat Niccolo berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajam yang penuh kemarahan. Dua wanita yang berada di sisi Enrico, baru saja bangun dari tidur mereka, terkejut dan segera merapikan diri, tetapi sebelum mereka bisa bereaksi lebih jauh, Niccolo dengan tegas menyuruh mereka keluar. Enrico, tanpa rasa takut atau canggung, dengan santai melambaikan tangan pada kedua wanita itu. "Keluar kalian," ucapnya dengan nada malas, seolah peristiwa ini bukanlah sesuatu yang luar biasa baginya.
Setelah para wanita itu keluar dengan terburu-buru, Enrico bangkit dari tempat tidurnya, meraih rokok di meja samping, dan dengan santai menyalakannya. Dia menatap Niccolo yang masih berdiri
