Aku pikir setelah Dicky dan Anggia, tidak ada lagi yang mengganggu hubunganku dengan Maudy. Nyatanya, ada lagi orang yang berusaha memisahkan aku dan Maudy karena menginginkan kekasihku itu. Parahnya, orang itu adalah sahabat kami sendiri, Dikta. Sesuatu yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Sejak kapan dia menyimpan rasa pada Maudy? Apa lebih dulu dari padaku? Semisal iya, kenapa tidak dari dulu dia mengatakannya? Kenapa baru sekarang setelah aku dan Maudy bersama, dia malah mengusik hubungan kami? Aku mengepalkan tanganku ketika mendengar pembicaraan orang yang sedang berada di dalam rumah, sementara posisiku dengan Maudy berada di depan pintu. Rahangku mengeras. Aku ingin segera masuk, namun Maudy mencegahku. "Fero, please, jangan bikin keributan lagi di rumah orang," bisiknya lirih.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari