Untuk pertama kalinya ibu terlihat sangat normal dan sehat saat membahas sahabatnya itu. Mungkinkah ibu dan sahabatnya itu pernah memiliki hubungan serius? Atau jangan-jangan aku ini anak Ibu dan sahabatnya itu. Ya ampun Wida! Berhentilah mengkhayal yang tidak-tidak. Semua orang tahu kalau ibu sangat mencintai ayah kandungku walau akhirnya ibu harus menderita karena cintanya itu. Sepertinya nasibku akan mengikuti nasib ibu, menderita karena mencintai laki-laki berusia tua. Ibu mencintai ayah sedangkan aku mencintai Pak Arya. Lupakan Pak Arya untuk sejenak, aku penasaran kenapa ibu melarangku menyukai sahabatnya itu. "Kenapa aku nggak boleh menyukainya, Bu? Mungkinkah ibu dulu pernah menyukai sahabat Ibu?" tanyaku penasaran. Ibu tertawa lalu menggeleng pelan dan setelah