“Apa kamu nggak bisa hargai sedikit aja usaha aku untuk menyatakan perasaanku ke kamu? Apa kamu harus menolakku sekaligus menyuruhku pacaran sama cewek lain? Siapa yang lebih kejam di sini?” ─Adit─ *** “... Kamu pikir hanya dengan mengucapkan apa yang kusuka dan nggak kusuka sudah berarti kamu sangat mengenalku?” Adit mengernyitkan kening, maju selangkah. Aku mundur dua langkah. “Mulai sekarang akan seperti ini, setiap kamu satu kali melangkah ke arahku, aku akan mundur dua kali untuk menjauhimu.” “Kenapa? Nggak harusnya kayak gini, Bi. Aku tahu apa yang kamu rasakan.” “Harusnya kamu tahu juga apa konsekuensinya kalau menyatakan perasaan pada teman dekatmu, Dit.” “Aku takut kamu akan semakin jauh kalau aku nggak bilang apa-apa. Sebelumnya ada Surya, sekarang ada Rain. Kamu pikir