Quinza dan Dennis hanya bisa mengeryit saat sang ayah membawanya ke rumah sakit, tidak ada yang bertanya dari keduanya, Dave juga tidak mengatakan apapun sejak tadi. Lalu saat Dave membuka salah satu kamar rawat di sana Quinza dan Dennis menatpnya dengan raut penuh tanya. “Daddy.... Daddy apa yang terjadi pada Mommy? Kenapa Mommy tidur di sana? Mommy baik-baik saja kan Daddy?” Quinza mulai menangis terisak-isak, berbeda dengan Dennis yang hanya terdiam dengan raut bingungnya, namun anak laki-laki itu langsung berusaha naik ke kursi di samping ranjang, seolah ingin memastikan jika yang terbaring di sana adalah sosok yang selama ini sangat menyayanginya, sosok yang membuatnya merasakan hangatnya kasih sayang seorang ibu. “Mommy....” lirih Dennis mengusap lembut pipi pucat Lynn, “Mommy,” p