Lynn menghembuskan napasnya dengan berat sepanjang perjalanan ke kantin rumah sakit, permintaan Kate yang begitu sarat luka terus memenuhi kepalanya, namun keinginannya untuk tidak melepaskan Dave juga begitu kuat, sekali lagi ia menatap Dave yang hanya diam menatap lurus ke depan, wajah yang selalu ia lihat setiap hari, yang menjadi sumber kebahagiaannya, akankah sanggup ia melepaskannya? Lynn menggelengkan kepalanya memikirkan itu. Tidak. Dia tidak akan sanggup melepaskan Dave, mungkin jika dia sanggup dia hanya akan hidup dalam kesengsaraan dan luka akan kerinduan pada sosok pria yang berhasil menguasai seluruh hatinya. “Kenapa menatapku seperti itu heum?” Dave menghentikan langkahnya menatap Lynn yang menatapnya dengan tatapan memuja. “Tidak apa-apa, kau terlihat semakin tampan,” L